Komunitas Flora secara umum di dunia dapat di bagi menjadi tiga macam yaitu :
a. Hutan, tumbuhan utama berupa pohon-pohon besar
b. Padang rumput, tumbuhan utama adalah rumpaut
c. Gurun, tumbuhan utama dan kondisi iklimnya.
Setiap jenis komunitas tumbuhan tersebut,
dibagi lagi menjadi beberapa jenis komunitas. Berikut macam komunitas
organism tumbuhan berdasarkan perubahan naik garis lintang( yang berarti
pula penurunan temperaturnya)dalam pembagian mintakat (zona)
temperature.
1. Hutan Tropis
1. Hutan Tropis
Di
daerah hutan basah tropika terdapat berates-ratus spesies tumbuhan,
yang mungkin berbeda dengan yang lain. Hutan-hutan basah tropika di
seluruh dunia mempunyai persamaan. Sepanjang tahun hutan cukup
mendapatkan air dan keadaan alamnya memungkinkan terjaginya pertumbuhan
yang lama sehingga komunitas hutan tersebut kompleks. Misalnya, terdapat
di daerah tropika dan subtropika yang ada di Indonesia, daerah Australia bagian utara, Papua, Afrika Tengah dan Amerika Tengah.
Pohon-pohon utama memiliki ketinggian
antara 20-40 meter dengan cabang-cabangnya yang berdaun lebat sehingga
membentuk suatu tudung yang mengakibatakan hutan menjadi gelap. Dasar
hutan selalu gelap, air hujan sulit mencapai dasar hutantersebut secara
langsung. Kelembaban selalu tinggi dan tetap dengan rata-rata 25 . Pada
hutan bawah tropika selain pepohonan yang tinggi, terdapat tumbuhan yang
khas yaitu liana dan epifit. Rotan adalah jenis liana, sedangkan
anggrek adalah jenis epifit.
2. Hutan Gugur
Di daerah yang beriklim sedang, selain terdapat banyak padang rumput dan kadang-kadang ada gurun, yang paling khas adalah adanya hutan gugur, yang disebabkan oleh hal-hal berikut .
a. Curah hujan merata sepanjang tahun
antara 750-1000 mm per tahun serta adanya musim dingin dan musim panas
sehingga tumbuhan mengadakan penyesuaian yaitu dengan menggugurkan
daunnya menjelang musim dingin.
b. Musim yang mendahului musim dingin
disebut musim gugur. Sejak musim gugur sampai musim semi, tumbuhan yang
menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim matipada musim dingin.
Yang tinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin dapat
berkecambah menjelang musim panas.
Perbedaan hutan gugur dan hutan basah
adalah dalam hal kepadatan jaraknya. Di hutan gugur, jarak antara
pohon-pohonya tidak terlalu padat dan jumlah spesiesnya sedikit, yaitu
antara 10-20 spesies.
3. Taiga
Taiga adalah huatan pohon pinus yang
daunnya seperti jarum. Pohon-pohon yang terdapat di hutan taiga misalnya
konifera, terutam pohon picia, alder (alnus), birch(betula), dan
juniper (juniperus). Daerah ini merupakan bioma yang hanya terdiri dari
satu spesies pohon. Taiga kebanyakan terdapat di belahan bumi utara (
Siberia Utara, Rusia, Ameriaka Tengah dan Utara), dengan masa
pertumbuhan pada musim panas berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
4. Padang Rumput
Daerah padang
rumput ini terbentang dari daerah tropika samapai ke daerah subtropika.
Curah hujan pada umumnya antara 250-500 mm per tahun. Hujan yang tidak
teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk
mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan
seperti ini adalah rumput. Daerah padang
rumput yang relative basah, seperti yanf terdapat di Amerika Utara,
rumputnya dapat mencapai tiga meter, misalnya rumput-rumput bluestem dan
Indian grasses. Sedangkan daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek. Contohnya adalah rumput buffalo grasses dan rumput grama.
Padang rumput terdiri dari beberapa macam seperti berikut :
a. Tundra terdapat di daerah bersuhu dingin bercurah hujan rendah. Jenis tumbuhan yang ada adalah rumput-rumput kerdil
b. Praire(padang
rumput) terdapat di daerah dengan curah hujan yang berimbang bengan
musim panas. Rumput di praire lebih tinggi di bandingkan dengan rumput
tundra.
c. Stepa terdapat di derah dengan cuarah
hujan tinggi. Daerah stepa umumnya terdiri dari rumput-rumput pendek dan
diselingi oleh semak belukar.
d. Sabana berupa rumput-rumput tinggi
diselingi semak belukar dan pohon-pohon tinggi. Tumbuhan yang bias tahan
hidup di daerah sabana adalah jenis tumbuhan yang tahan terhadap
kelembaban rendah.
5. Gurun
Daerah gurun banyak terdapat di daerah tropis dan berbatasan dengan padang rumput. Keadaan alam dari padang
rumput kearah gurun biasanya makin jauh makin gersang. Curah hujan
rendah yaitu sekitar 250mm per tahun atau kurang.Hujan lebat jarang
terjadi dan tidak teratur. Pancaran matahari sangat terik dan terjadi
penguapan tinggi sehingga suhu siang hari sangat panas. Pada musim
panas, suhu dapat lebih dari 40 . Perbedaan suhu siang dan malam hari
sangat besar.
Tumbuhan yang dapat hidup menahun di
gurun adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap kekurangan air dan
penguapan yang cepat. Pada umumnya, tumbuhan tumbuhan yang hidup di
gurun berdaun kecil seperti duri atau tidak berdaun. Tumbuhan tersebut
berakar panjang sehingga dapat mengambil air dari tempat yang dalam dan
dapat menyimpan air dalam jaringan spon.
Apabila hujan turun,tumbuhan di gurun
segera tumbuh, berbunga dan berbuah dengan cepat. Hal ini dapat terjadi
dalam beberapa hari saja setelah hujan, tetapi sempat menghasilkan biji
untuk berkembang lagi pada musim berikutnya.
6. Tundra
Daerah tundra hanya terdapat di belahan
bumi utara dan kebanyakan di daerah lingkungan kutub utara. Daerah ini
memiliki musim dingin yang panjang dan gelap dan musim panas yang
panjang dan serta terang terus menerus. Daerah tundra di kutub dapat ini
dapat mengalami gelap berbulan-bulan, karena matahari hanya mencapai 23
½ °LU/LS. Di daerah ini tidak ada pohon yang tinggi, kalau ada pohon
maka pohon itu terlihat pendek seperti semak. Di daerah tundra ini
banyak terdapat lumut terutama sphagnum dan lichens(lumut kerak).
Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan warna yang
mencolok dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek sehingga pada musim
pertumbuhan , pemandangannya sangat indah. Tumbuhan di daerah ini dapat
beradaptasi terhadap keadaan yang dingin sehingga akan tetap hidup
meskipun dalam keadaan beku.
Persebaran flora di Indonesia terbentuk karena adanya peristiwa geologis yang terjadi pada jutaan tahun yang lalu, yaitu pada masa pencairan es (zaman glasial).
Pada saat itu terjadi pencairan es secara besar-besaran yang
menyebabkan naiknya permukaan air laut di bumi, hal ini menyebabkan
beberapa wilayah yang dangkal kemudian menjadi tenggelam oleh air laut
dan membentuk wilayah perairan yang baru.
Beberapa wilayah perairan baru di sekitar Indonesia
yang terbentuk pada masa berakhirnya zaman glasial itu adalah Laut Jawa
yang terdapat di daerah Dangkalan Sunda dan Laut Arafuru yang terdapat
di daerah Dangkalan Sahul. Terbentuknya perairan baru di daerah
dangkalan tersebut menyebakan flora yang semula dapat dengan bebas
bermigrasi akhirnya terhambat oleh perubahan kondisi geologis.
Jenis tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia meliputi hutan tropis, hutan musim, hutan pegunungan, hutan bakau dan sabana tropis. Persebaran flora di wilayah Indonesia itu sendiri terbagi ke dalam 4 kelompok besar wilayah flora Indonesia, yaitu :
1. Wilayah Flora Sumatra-Kalimantan
Tersebar di pulau Sumatra dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano, Bangka, Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton dll). Contoh flora khas yang tumbuh adalah Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)
Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)
2. Wilayah Flora Jawa-bali
Tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali dan kepulauan-kepulauan kecil disekitarnya (Kepulauan Seribu, Kep. Karimunjawa). Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon Burohal (Kepel)
Pohon Burahol (kepel)
3. Wilayah Flora Kepulauan Wallacea
Tersebar di pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh flora yang tumuh adalah pohon Sagu
Pohon Sagu
4. Wilayah Flora Papua
Meliputi
wilayah pulau Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Contoh Flora
Khas tumbuh adalah Uacalyptus, sama dengan jenis tumbuhan yang tumbuh di
daerah Queensland Australia Utara.
Eucalyptus
Persebaran Flora (dunia tumbuhan) di Indonesia
Tumbuh-tumbuhan
yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga
yang dibudidayakan oleh manusia. Flora ataua dunia tumbuhan di berbagai
tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain sebagai berikut :
- Iklim
- Jenis tanah
- Relief atau tinggi rendah permukaan bumi
- Biotik (pengaruh makhluk hidup).
Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia
memeliki keanekara- gaman jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki
pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan. Daerah
yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman
lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan
Sedangkan
daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang
lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tum- buhi semak
belukar dengan padang rumput yang luas.
Suhu
udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat.
Junghuhn telah membuat zonasi (pembatasan wilayah) tumbuh- tumbuhan di Indonesia sebagai berikut :
- Daerah panas (0 – 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kelapa, padi, jagung, tebu, karet.
- Daerah sedang ( 650 – 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kopi, tembakau, teh, sayuran.
- Daerah sejuk ( 1500 – 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah teh, sayuran, kina, pinus.
- Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidaya
Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara lain sebagai berikut :
- Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan mu- sim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
- Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehing- ga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
- Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana beru- pa padang rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
- Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terda- dapat di Nusa Tenggara Timur, baik untuk peternakan.
- Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
Negeri seribu pulau ini begitu eksotis, pesona alamnya mampu menyihir siapa pun. Bukan hanya di darat, keelokan alam Indonesia
juga tersaji indah di bawah laut. Jernih air laut, warna-warni terumbu
karang yang berpagutan dengan cantiknya ikan-ikan seolah membentuk
lukisan hidup.
Mungkin hanya sedikit negara yang memiliki kekayaan jenis terumbu karang dan ikan hias seperti yang ada di Indonesia. Keanekaragaman hayati laut dengan segala keunikannya telah menempatkan taman-taman laut di Indonesia sebagai surganya para penyelam. Tak heran jika menyelam di Indonesia adalah impian para penyelam di dunia.
1. Taman Wisata Laut Pulau Weh, Aceh
Taman
laut yang berada di Kecamatan Sukakarya, Kotamadya Sabang ini dihuni
beragam jenis terumbu karang, baik keras (hard coral) maupun karang yang
lunak (soft coral), dengan kondisi masih terjaga baik.
Aneka jenis terumbu karang ini menjadi
tempat hidup ikan aneka jenis dan warna yang cantik seperti dari jenis
Tropet fish, Dunsel fish, Grope fish, Angel fish, Sergeon fish, Parrot
fish. Kawasan ini memang diperuntukkan wisatawan menyelam,
fasilitas-fasilitas pendukung pun sudah tersedia di sini. Jarak pandang
(visibility) mencapai 25 meter.
2. Bintan, Riau
Salah satu titik menyelam terbaik di
Bintan adalah di Pulau Mapur. Terumbu karang di Pulau Mapur terdiri dari
terumbu tepi (fringing reefs), terumbu takat (patch reefs) dan
dangkalan (shoals) yang tersebar seluas 18 kilometer persegi. Kelebihan
lain lokasi menyelam di sini adalah sinar matahari yang menembus hingga
kedalaman, membuat penyelam dapat leluasa menikmati keindahannya.
Berdasarkan sebuah penelitian terbaru yang dilakukan pertengahan 2009,
terdapat 103 jenis ikan karang (coral fishes)
3. Ujung Kulon, Jawa Barat
Taman Nasional Ujung Kulon memiliki
lokasi penyelaman yang layak direkomendasikan. Bagian barat Tanjung
Layar Lighthouse, merupakan lokasi menyelam yang berbatu dan terletak
dibawah permukaan laut yang tenang. Terumbu karang memang jarang di
sini, tetapi yang menarik adalah ikan barracuda berukuran besar, school
of fusiliers, ikan berukuran sedang lainnya dan platoons of bumphead
parrotfish. Lokasi lain adalah Karang Copong, tidak jauh dari Pulau
Peucang. Tempat menyelam yang dangkal, terdapat terowongan batu yang
mengarah ke gua-gua pulau. Satu lagi yang tak kalah menarik adalah di
Karang Jajar. Ditempat ini, banyak terdapat batu-batu besar dari Pulau
Penietan. Karang Jajar menawarkan terumbu karang yang berwarna-warni.
Hidup pula kura-kura dan ikan pari dalam jumlah yang banyak di area ini.
.
4. Pulau Menjangan, Bali
Pulau Menjangan masuk dalam wilayah Taman
Nasional Bali Barat, dengan kontur yang membentuk jurang bawah laut,
kawasan ini dianggap sebagai lokasi wall diving terbaik di pulau para
dewa. Dengan kondisi perairan yang jernih dan tenang menjadi surga para
penyuka fotografi bawah air. Salah satu daya tariknya adalah terumbu
karang Gorgonian Seafen raksasa. Blue-toothed triggerfish, gerombolan
Longin Bannerfish, Angel fish, Butterfly fish, gerombolan batfish, ada
juga koloni Garden-Eel adalah sedikit dari sekian banyak fauna penghuni
Menjangan. Pada kedalaman 35 meter terdapat puing-puing kapal kayu yang
menjadi tempat bermain ikan-ikan cantik. Jarak pandang (visibility) 15
meter.
5. Wakatobi, Sulawesi Tenggara
Ada
sekitar 750 jenis terumbu karang tersebar di taman laut seluas 1,39
juta hektar ini, tak heran jika Wakatobi menjadi surga bagi penyuka
olahraga menyelam. Kekayaan jenis ikan juga tersimpan disini seperti
Argus bintik (Cephalopholus argus), takhasang (Naso unicornis),
Pogo-pogo (Balistoides Viridescens), Napoleon (Cheilinus Uundulatus),
ikan merah (Lutjanus biguttatus), Lutjanus Monostigma, Caesio Caerularea
dan masih banyak jenis lainnya. Meski atifitas menyelam dapat dilakukan
hampir sepanjang waktu, namun bulan April dan Desember menjadi waktu
yang sangat direkomendasikan bagi yang ingin menikmati keindahan
Wakatobi. Lokasi: Sulawesi Tenggara
6. Gili Trawangan, Air, Meno, NTB
Popularitas Desa Gili Indah di Kabupaten Lombok Barat sudah begitu mendunia. Keindahan pantainya membuat banyak wisman terpesona. Ada tiga pulau kecil yang terkenal disini, Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air.
Ketiga gili ini juga terkenal dengan
keindahan taman bawah airnya. Salah satu daya tarik bagi penyelam adalah
terdapatnya blue coral. Konon, hanya ada dua lokasi yang memiliki
karang ini, di Desa Gili dan Karibia.
Terdapat banyak lokasi penyelaman di
sekitartiga pulau ini. Ikan yang bisa dijumpai di sini antara lain Tiger
Fish, Blue Moon, ikan Kepe-kepe, Lion fish dan ikan Sotong. Jarak
pandang (visibility) 5-30 meter.
7. Kepulauan Seribu
Meskipun kondisi terumbu karang di
kawasan Kepulauan Seribu sudah banyak yang terganggu oleh aktivitas
manusia, tapi masih banyak tempat penyelaman yang cukup menarik untuk
disinggahi. Jenis karang yang ditemukan seperti karang batu, karang
kipas, karang daun, dan karang jamur. Karang lunak (soft coral) pun
banyak terdapat di sini. Berdasarkan penelitian, dikawasan ini pun
terdapat sekitar 267 jenis karang bercabang.
Pulau-pulau yang menjadi tujuan para
penyelam adalah Pulau Kotok, Papa Theo, Peniki, Matahari, Gosonglaga,
Sepa, Semak Daun. Terdapat sekitar 144 jenis ikan hias yang hidup di
sini, antara lain Anemone Fish, Sweetlips Fish, Office Fish, Sonang
Rambut, Keletuk Peliding, Gepe Monyong, ada pula moray eel, dan lainnya.
8. Karimunjawa
Kepulauan Karimunjawa ditetapkan sebagai
Taman Nasional Laut (TNL) sejak 1988. Terdapat 242 jenis ikan hias
mendiami kawasan ini. Terumbu karang yang mengisi taman laut Karimunjawa
terdiri dari tipe terumbu karang pantai (fringing reefs), terumbu
karang penghalang (barrier reefs), dan beberapa taka (patch reef).
Daya tarik taman laut ini adalah
terdapatnya karang merah (tubipora musica) dan karang hitam (antiphates
ssp). Jenis karang ini sangat langka dan diduga hampir punah. Terdapat
bangkai kapal yang menjadi habitat ikan karang dan menjadi lokasi yang
cocok untuk wreck diving.
9. Nusa Penida, Bali
Nusa
Penida memiliki kekayaan ikan hias berwarna-warni. Bahkan belum lama
ini, para ahli dari Conservation International Indonesia kembali
menemukan lima
spesies baru di kawasan ini. Kelima spesies itu antara lain Chromic sp,
Priolepis 33 sp, Priolepis 11. Sebelumnya terdapat sebanyak 550 spesies
ikan karang di sini.
Ada
beberapa dive sites di sini. Pelabuhan Penida, Puncak Manta, Batu
Meting, Batu Lumbung, Batu Abah, kemudian Toyapakeh, di sini terdapat
tiang-tiang koral yang menawan. Kemudian di lokasi Puncak Malibu
terdapat terumbu karang abu-abu, reef white tips, dua lokasi ini juga
dianggap memiliki pemandangan yang paling indah. Jarak pandang 15 meter.
10. Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur
Sebutan akuarium bawah laut tersemat pada
kepulauan ini. Derawan juga dikenal sebagai kerajaan Penyu Hijau.
Setiap tahunnya, lebih dari 5.000 penyu betina bersarang di sini.
Biodiversitas Kepulauan Derawan menempati urutan kedua setelah Kepulauan
Raja Ampat.
Derawan pun memiliki beberapa spesies
hewan khas dan dilindungi, seperti, paus, lumba-lumba (Delphinus), penyu
hijau (Chelonia Mydas), penyu sisik (Erethmochelys Fimbriata), dan
dugong (Dugong Dugon). Ada
pula ikan duyung. Di sini pun menjadi tempat hidup manta ray salah satu
spesies ikan pari raksasa. Jarak pandang (visibility) mencapai 5-30
meter.
11. Sangalaki, Kalimantan Timur
Kekhasan
taman wisata alam laut ini yaitu adanya terumbu karang yang
mengelilingi Pulau Sangalaki. Potensi keanekaragaman sumber daya lautnya
sangat luar biasa. Terumbu karang berada dikedalaman 3 meter sampai 10
meter. Jenis karang meja, keras, cabang daun, dan substrat menghiasi
kawasan ini.
Ikan yang mendiami antara lain Threadfin
Butterflyfish, C. Lunula, C. Rafflesi, tongkol, teri, tenggiri, manyung,
napoleon, bendera, dakocan, kakatua biru. Jarak pandang (visibility)
5-25 meter
12. Bunaken, Sulawesi Utara
Keindahan
alam bawah airnya telah membawa nama Bunaken terkenal hingga ke
mancanegara. Meski termasuk landai, tapi Taman Laut Bunaken kaya dengan
keanekaragaman hayatinya. Terdapat sekitar 58 jenis terumbu karang.
Bunaken memiliki 29 titik penyelaman (dive spot).
Taman Laut Bunaken juga kaya akan spesies
ikan, antara lain Oci Putih (Seriola Rivoliana), Goropa (Ephinephelus
Spilotoceps dan Pseudanthias Hypselosoma), Ila Gasi (Scolopsis
Bilineatus), Snapper, Groupers, Baracuda, Napoleon, Angel fish, Blow
fish, Blue Ribbon Eels. Bulan Mei dan Juni merupakan saat yang tepat
untuk menyelam. Pada bulan ini air laut disini tenang, jarak pandang
(visibility) pun cukup jauh, 20-35 meter.
13. Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan
Taman
laut seluas 340 hektar ini memiliki karang atol besar. Karang atol yang
mencapai luas 220.000 hektar dengan terumbu karang tersebar datar
seluas 500 kilometer persegi ini menjadi yang terbesar ketiga setelah
karang atol Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan
Maldives.
Ada
sekitar 261 jenis terumbu karang menjadi tempat hidup dari 295 jenis
ikan karang. Penyu dari jenis penyu sisik, penyu hijau, dan penyu lekang
juga mendiami taman laut ini.
April hingga Juni dan Oktober sampai
Desember, adalah waktu yang sangat baik untuk menikmati keindahan alam
bawah air Takabonerate. Jarak pandang (visibility) 15-45 meter.
14. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah
Terumbu
karang yang tersebar di tempat ini masih sangat baik. Terumbu karang
yang mengisi kawasan ini terdiri dari tipe barrier reef, atol reef,
pringing reef, dan patch reef.
Di sini pun hidup spesies ikan yang masuk
kategori langka seperti ikan Napoleon Wrasse dan Cardinal fish Banggai.
Berbeda dengan Cardinal fish lainnya. Cardinal fish Banggai memiliki
keunikan tersendiri. Ia bertelur, menetas, dan memelihara anaknya
melalui mulut. Jarak pandang (visibility) 15-40 meter.
15. Tongean, Sulawesi Tengah
Banyak penyelam dunia menyebut taman bawah air Togean dengan julukkan hidden paradise in Tomini Bay. Ada sekitar 262 jenis terumbu karang dan jenis 555 moluska di sini. Beberapa lokasi penyelaman di antaranya, Taipee Wall dan Coral Garden.
Berbagai macam hard dan soft coral tersaji sempurna di sini. Ikan-ikan
hias cantik akan menjadi teman menyelam di lokasi ini, antara lain blue
devils, cardinal, pipefish, emperor angel fish, grouper, butterfly, fire
darft fish, hawk fish, lion fish. Lokasi lain adalah di Mini Canyon,
Dominique, di lokasi ini hidup beberapa jenis ikan dan hewan lain,
seperti Crocodile Fish, Pufer, Sweet Lips, Lobster, Moray Eels, Hum
Head. Lokasi ini juga kaya akan soft coralnya. Jarak pandang
(visibility) 20-40 meter. Lokasi: Sulawesi Tengah .
16. Selat Lembeh, Sulawesi Utara
Satu lagi lokasi menyelam di Sulawesi
utara adalah Selat Lembeh yang berada di Kotamadya Bitung, Propinsi
Sulawesi Utara. Lembeh terkenal dengan keanekaragaman invertebrata
terutama dari kelompok Echinodermata. Terumbu karang beraneka warna
hidup mesra dengan beragam penghuni laut lainnya, seperti gurita,
Banggai Cardinalfish, cumi-cumi, Mandarin fish, lion fish. Sarana-sarana
pendukung pun sudah tersedia di sini. Jarak pandang (visibility) 10-25
meter. Lokasi: Sulawesi Utara .
17. Taman Nasional Komodo, NTT
Taman
Nasional yang tengah bersaing dalam pemilihan Tujuh Keajaiban Dunia ini
terkenal juga memiliki keanekaragaman hayati alam bawah airnya. tak
heran jika Taman Nasional Komodo juga menjadi tujuan banyak para
penyelam lokal maupun mancanegara. Sedikitnya terdapat 53 titik lokasi
rekreasi menyelam. Jenis ikan hias dengan berbagai bentuk dan warna
menghuni Taman Laut Komodo, seperti Regal Angelfish, Checkerboard Wrasse
And Masked Unicornfish, Acripora Corals, Gorgonian Fans and Sponges.
Berdasarkan penelitian The Nature Conservancy tercatat sedikitnya 200
jenis karang keras, dengan 1.000 jenis ikan yang tinggal disini. Jarak
pandang (visibility) 5-30 meter.
18. Halmahera, Maluku Utara
Surga
lokasi menyelam banyak terdapat di Halmahera Utara. Terdapat sebanyak
49 titik selam yang tersebar di beberapa wilayah seperti di perairan
Pulau Doi-Loloda Utara, Pulau Morotai, gugusan pulau-pulau kecil di
depan Tobelo sampai ke Galela. Terumbu karang dengan berbagai jenis dan
warna dapat dijumpai di setiap dive site. Jenis-jenis seperti soft
coral, hard coral, gorgonion, sea fun berpadu warna dengan aneka jenis
ikan hias seperti anemone fish, surgeon fish, unicorn fish, dan angel
fish membentuk sebuah lukisan hidup yang menawan. (Visibility) 15-30
meter
19. Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat
Kepulauan Raja Ampat nirwana bawah air
impian para penyelam, kawasan ini digadang-gadang sebagai yang terbaik
di dunia. Alamnya masih terjaga dengan baik. Posisinya di kawasan
segitiga terumbu karang, tepat pada pusat keragaman terumbu karang
dunia, Kepulauan Raja Ampat menjadi kawasan yang paling kaya keragaman
hayatinya. Jenis karang yang hidup disini mencapai 75 persen pesies
karang dunia.
Dengan kondisi kekayaan karang yang
dimiliki, Raja Ampat juga menjadi kawasan taman laut yang sangat kaya
dengan jenis ikannya. Diperkirakan jumlah keseluruhan jenis ikan di
daerah ini mencapai jumlah 1.074. Pentapodus numberii, adalah salah satu
spesies ikan baru yang ditemukan dikawasan ini pada April 2006. jarak
pandang (visibility) 10-30 meter
20. Pemuteran, Bali
Satu
lagi lokasi menyelam di Bali Utara tepatnya di Desa, Kecamatan
Gerokgak. Sebelumnya kondisi terumbu karang di pemuteran rusak parah
akibat banyaknya aktifitas menangkap ikan dengan menggunakan bahan
peledak.
Namun sejak tahun 2000 masyarakat
setempat dengan para pemilik resor dan dive center kembali menkonservasi
terumbu karang dengan menggunakan teknologi biorock. Upaya ini berjalan
dengan baik, kini warna-warni terumbu karang sudah dapat kembali
dinikmati. Ikan-ikan yang cantik pun sudah kembali berlarian diantara
karang-karang yang tak kalah lucu.